Here's little story from me, to you. I was about turn 29 years old this year, and once again I said “time passed so fast”. Entah hanya aku sendiri yang merasakan atau orang lainpun juga, hari hari berlalu begitu cepat tanpa kita sadari waktu terbuang sia sia. For some reason, I randomly bought a ticket to Jakarta. There’re a lot of things on my mind like wasting so much time grieving about unchangeable past, to be honest, the hardest thing I’ve to do all this time is embrace all my flaws and start forgiving myself.
Sepanjang perjalanan dari Surabaya ke Jakarta, beberapa kali aku merubah posisi dudukku sambil memejamkan mata berusaha untuk tidur tapi agaknya malam ini susah untuk tidur. Aku memutuskan untuk berjalan menuju gerbong restorasi memesan segelas teh hangat berharap setelah meminum sesuatu yang menghangatkan badan, aku bisa tidur nyenyak.
Di tahun 2022 ini ibu akan segera menikmati masa pensiunnya, dan ternyata bukan hanya aku saja yang berpacu dengan waktu, bapak-ibu pun juga berpacu dengan waktu. Keluhan mereka tentang aku yang tidak kunjung menikah sudah menjadi makanan setiap hari. Aku tahu, mereka menginginkan yang terbaik buatku, tapi aku sendiri pun masih mencari-cari apa yang terbaik buatku.
Setelah menghabiskan segelas teh tawar hangat, aku berjalan kembali ke tempat dudukku dan mencoba untuk tidur. Aku berhasil tidur, kira-kira sekitar 3 jam perjalanan, lumayan lah. I called this random trip as my short getaway from intricate life, since I’ve been lost for these couple years and didn’t know what was wrong or what was right. I didn’t know what I was supposed to do, also I didn’t know that my somewhat called ‘WISE’ decisions was gonna be very tough for me. Dan lucunya, beberapa keputusan yang kubuat akhir akhir ini membuatku semakin terjun bebas, tersesat di dunia yang dulu tak pernah kubayangkan untuk aku masuki.
Akhirnya, tepat pukul setengah 6 pagi, kereta yang kutumpangi tiba di stasiun Gambir. Aku berjalan menuju gerbang keluar sembari menunggu adikku menjemputku. Sempat aku termenung memandang tugu monas yang kebetulan terletak bersebelahan dengan stasiun Gambir. Semoga perjalan spontan ini setidaknya bisa membuat pikiranku lebih tenang. Sembari menghembuskan nafas, aku berjalan ke arah pintu keluar stasiun.
Selamat ulang tahun ke 29.
Dear Bloggies,
Selama tinggal di Surabaya 10 tahun, saya belum pernah menemui soto bening khas Solo seperti yang ada di Spesial Soto Boyolali Hj. Hesti Widodo. Dari segi tekstur, soto khas Jawa Tengah memang beda dari soto jawa timuran.