A Short Journey to Little Africa in Java
September 29, 2016
Dear Bloggies,
A place worth to visit!!! |
Pada libur lebaran tahun ini, saya berkesempatan untuk mengagumi indahnya panorama
The Little Africa in Java alias Taman Nasional Baluran. Sudah lama saya ingin mengunjungi tempat ini,
namun selalu terkendala dengan waktu dan (pastinya) uang. Suatu ketika di hari
kedua saat Idul Fitri kemarin, Bapak mengiyakan ajakan saya untuk mengunjungi
tempat yang menjadi salah satu wishlist saya, mumpung saat itu saya sedang di
rumah Budhe, Rogojampi-Banyuwangi.
Saya, Bapak, Opang, Dek Iik, Dek Putri dan Dek Faris berangkat siang dari
Rogojampi setelah sholat dhuhur. Perjalanan menuju Taman nasional Baluran, yang
berada di daerah Situbondo, kami tempuh selama dua jam. Tidak sulit untuk
menemukan lokasi Taman Nasional Baluran, karena letaknya yang di pinggir jalan
pantura memudahkan akses masuk ke tempat ini.
Tarif masuk Taman Nasional Blauran (psst, ada fasilitas untuk pre wed :p) |
Peta Taman Nasional Baluran di Pos Depan |
Sebelum masuk ke Taman Nasional, kami harus membeli tiket masuk terlebih
dahulu di pos bagian depan sebelum melanjutkan perjalanan Savanah Bekol. Tiket
sudah ada di tangan, dan kami melanjutkan perjalanan ‘panjang’ menuju Savanah
Bekol. Inilah awal mula ‘kekecewaan’ kami terjadi. Saya yang saat itu menjadi
supir, mengabaikan peringatan kondisi bahan bakar mobil yang tinggal dua strip.
Saya pikir dengan kondisi bensin seperti itu masih bisa cukup untuk keliling
Baluran sampai Pantai Bama dan Mangrove, namun ternyata...pffttt...(yasudahlah)
Jalan Off Road sepanjang 12 Km |
Sepanjang perjalanan dari pos depan sampai Savanah Bekol, kami bertemu dengan
gerombolan kera liar dan merak. Aturan memang menyebutkan bahwa kami tidak
diperbolehkan memberi makan sembarang ke hewan yang kami temui di sepanjang Savanah,
tapi karena kami merasa kasihan dengan tatapan ‘melas’ dari gerombolan kera, akhirnya kami melempar beberapa biji
snack yang kami bawa (just don’t even try this anymore!). Kami menempuh jalan Off Road sepanjang 12 Km untuk sampai di
Savanah. Di sepanjang perjalanan membelah hutan menuju Savanah, mata kami sempat
dimanjakan dengan hijau nya hutan evergreen
yang membentang di kanan-kiri kami. Beberapa area hutan yang kami temui tampak
kering karena musim kemarau, dan terdapat tanda peringatan kebakaran yang
mungkin terjadi karena panasnya musim kemarau.
Komposisi langit birunya...bikin jatuh cinta |
Aroma rumput, dan pemandangan layaknya berkunjung ke Afrika (sok-sok an
kaya uda pernah ke Afrika aja) memanjakan indera kami. Kami menemukan banyak
pohon ala-ala Afrika, yang belakangan saya tahu nama pohon itu Widoro Bukol.
Gerombolan Banteng merumput di tengah-tengah Savanah membuat kami takjub,
pasalnya pemandangan seperti ini jarang sekali kami dapatkan. Langit biru yang
cerah, Gunung Baluran yang terlihat kokoh berdiri, padang rumput yang
sangat-sangat mirip dengan gambar negara Afrika yang pernah saya lihat,
MasyaAllah....benar-benar takjub dengan pemandangan indah yang saya dapatkan
kali ini.
Bapak sama anak lanang satu-satu nya |
Kami ber-enam memutuskan berhenti dan parkir di rest area Savanah Bekol
untuk mengagumi indahnya Little Africa
dan tentu saja mengabadikan momen. Menurut artikel yang saya baca, selain
gerombolan hewan liar yang berkeliaran di taman nasional ini, terdapat 444 spesies
tumbuhan asli yang khas. Beberapa diantaranya adalah tumbuhan yang mampu
bertahan hidup di kondisi yang sangat kering. Iklim di Taman Nasional Baluran
ini termasuk iklim kering tipe F dengan temperatur 27,2ºC-30,9º C dan
kelembapan 77%. Kunjungan kami dalam rangka menjelajah Taman Nasional Baluran lebih
jauh lagi harus tertunda karena kondisi bensin mobil yang sudah hampir habis
(nyesel banget nggak isi bensin dulu :( ). Semoga bisa lanjut explore pantai
Bama dan hutan Mangroove nya.
Alhamdulillah, setidaknya pada hari kedua lebaran kali ini saya bisa
mendapatkan pengalaman baru (belajar mengira-ngira bensin dan tentu saja
merasakan liburan ke ‘Afrika’). Kombinasi pemandangan birunya langit dan
indahnya Savanah menjadi obat pelipur hati (ea....galau maneh! -_- enufff!!).
Semoga saya bisa memenuhi wishlist saya untuk satu persatu menjelajah
tempat-tempat yang masuk dalam wishlist saya.
-xoxo-
6 comments
saya juga pernah ke taman baluran sini.... indah bagus...
BalasHapushttp://www.hijabmoderncantik.com/
wah baluran merupakan salah satu dream destination saya :(
BalasHapusbudy | Travelling Addict
blogger abal-abal
www.travellingaddict.com
wooow jadi penasaran buat ke san ya lihat foto2nya
BalasHapuslebih bagus lagi pemandangan aslinya kak.. :D
HapusWah liburan kmaren sempat kesini juga, tapi sayangnya rumputnya lagi warna hijau
BalasHapusiya kak..pas kebetulan masi ada hijau-hijau nya...meskipun ada beberapa bagian yang menguniing sih
Hapus