“TOK...TOK..TOK...”
“Andin..wake up!!you’ll be late for the VMA,!! You have been waiting for
this occasion right!,” dengan bahasa inggris dan aksen British yang kental,
seseorang membangunkanku. Setelah membuka mata, kamar ini juga tampak asing. Ruangannya yang besar dengan sliding door yang
terbuat dari kaca, dan tempat tidur yang kutempati sekarang ini berukuran king
size dengan bantal empuk berisikan bulu angsa mahal. Bingung dengan suasana yang asing, aku mulai berjalan
keluar kamar. Seorang gadis dengan rambut pirang sedang membuat kopi di pantry dapur.
“Excuse me, who are you,?’ ujarku takut-takut.
“Oh My God, are you drunk?! I’m Charlie, your manager..God! why you haven’t
prepare, dear??” gadis yang bernama Charlie ini tiba-tiba menyeretku ke kamar,
menunjukkan dress yang benar-benar
bagus.