Road Trip Dadakan Kediri-Batu
Agustus 21, 2015
Dear Bloggies,
Zia, Resha, dan Saya di Salah satu koleksi mobil tua |
Berdasarkan
pengalaman saya yang sudah-sudah, liburan yang terlalu di planning dengan
detail endingnya selalu jadi wacana saja, menurut saya sih seperti itu.
Karena holiday season belum berakhir, dan kebetulan kedua besties saya
sejak SMP sama-sama pulang kampung ke Kediri, akhirnya tercetus ide untuk road
trip ke kota Batu. Zia, tiba-tiba mengusulkan untuk menghabiskan liburan satu
hari ke Batu bersama beberapa teman SMP Alumni kelas 8i yang available stay di Kediri dan masih punya kontaknya. Saya, Resha dan Zia, kehabisan
akal mau mengajak siapa lagi, maklum mobil avanza yang kami tumpangi rasanya
sangat sepi kalau hanya sekedar bertiga saja. Karena sudah menyerah dan nggak kepikiran
siapa-siapa yang mau diajak liburan dadakan yah, akhirnya hanya bertiga saja.
Kami memutuskan untuk berangkat pagi-pagi sekali, karena masih dalam suasana 17 Agustusan, jalanan pasti sepi sepanjang pagi. Sekali lagi saya jadi driver untuk medan yang sebenarnya belum pernah saya jajaki, sebelumnya Zia sudah memberitahu saya, saya iyakan saja tawarannya (kalau bukan saya, liburan batal deh...hitung-hitung menambah jam terbang di medan pegunungan). Kali ini mobil yang digunakan mobil Avanza manual, karena saya sudah lama tidak ‘memegang’ mobil manual, butuh waktu sekitar 10 menitan untuk mulai membiasakan diri.
Narsis di mobil sebelum lanjut jalan-jalan |
Setelah menjemput
Resha, sekitar pukul 7 kami langsung berangkat. Berbekal pilus sisa yang ada di
mobil, air mineral, dan lumpia coklat pisang (saya asal sebut karena tidak tahu
nama jajanannya), setidaknya bisa mengganjal perut sementara sampai menemukan
tempat sarapan di tengah perjalanan nanti.
Seperti yang sudah
diharapkan, jalanan sepi dan lancar. Kami sampai di daerah Ngantang sekitar
pukul 8. Dari sini, Zia menunjukkan tempat kuliner yang enak di daerah pasar
Ngantang. Warung nya sih terpencil, tapi jangan salah...pelanggannya orang
bermobil dari luar kota semua (sayangnya tidak sempat foto-foto warung dan
makanannya). Dari Ngantang, kami bertiga memutuskan untuk mampir ke koperasi
susu di daerah Pujon untuk stok kudapan selama perjalanan.
Kami sampai Museum Angkut
sekitar pukul 9.30 pagi dan ternyata kami baru tahu kalau museum baru dibuka
pukul 12.00 (hhh....-_-). Karena kami tidak mau menunggu terlalu di area depan
museum, akhirnya kami bertiga memutuskan untuk istirahat di Batos (Batu Town
Square ato Lippo Mall Batu) yang letaknya tidak jauh dari museum. Duduk manis
dan narsis-narsis sebentar lah ya..sembari menunggu Museum Angkut buka.
Loket masuk pas sore hari, uda sepi |
Bawa anak-anak harus perhatian sama tanda ini. |
Kami bertolak ke
Museum Angkut pukul 11.30, dan begitu sampai disana..antrian sudah panjaaaaaaannggg
(holiday season emang..). Kami memutuskan untuk menunggu di mobil sebentar
sekitar 30 menit karena tidak ingin panas-panas mengantri. Sembari menunggu, kami
menghabiskan waktu untuk membuat misi rahasia yang spesial untuk besties yang
tidak bisa ikut jalan-jalan kali ini. Apa misinya??rahasia dong...ditunggu
sajalah ya (yaelah emang siapa yang mau nunggu -_-).
Pengen banget naik kereta kudanya |
Untuk tiket masuk
cukup merogoh kocek 80 Ribu, karena hari ini (17/8) termasuk holiday season
jadinya harga tiket lebih mahal sedikit. Masuk ke museum angkut, venue pertama
adalah koleksi mobil dan motor antik termasuk kereta kuda ala Cinderella. Venue
pertama ini PADET! Dan tempatnya cenderung remang-remang, lampunya di set
seperti itu kali ya. Setelah berfoto-foto, kami lanjut ke venue selanjutnya.
Kendaraan tradisional semacam cikar yang ditarik oleh sapi, sepeda onthel
hingga sejarah adanya sepeda onthel disuguhkan di venue ini. Termasuk mobil
Tucuxi karya ‘Pandawa’ mobil listrik yang dulu mengalami kecelakaan di daerah
Sarangan, Madiun. Sumpah, asli keren!! Kalau mobil dalam kondisi utuh sih.
Salut deh sama Pak Dahlan Iskan dan ‘Pandawa’ mobil listrik.
Cari spot yang pencahayaanya bagus |
Masuk ke venue kota
tua Jakarta, miniatur pelabuhan, stasiun kota, dan masih banyak lagi. Foto-foto
sebentar dengan beberapa model di salah satu miniatur, kami langsung melanjutkan
ke venue selanjutnya. Saya suka dengan venue luar negeri nya, berasa
jalan-jalan keliling dunia, yah walaupun kemiripan hanya sekedar beberapa
persen saja(yaiyalah, namanya juga miniatur kali... ^o^). Kami bertiga memang narsis maksimal, ada
sekitar 300 an lebih foto yang kami ambil di perjalanan kali ini. Terima kasih
untuk wide lens dan tongsis yang membuat kami lebih eksis.
Finally, Buckingham Palace!! |
Buckingham Palace's Park |
Kami mencukupkan
perjalanan di Batu sampai pukul 16.30, setelah makan siang yang dirapel dengan
makan sore di Warung Steak and Shake Batu, dengan alasan keburu malam (saya di
kasih limit waktu sebelum jam 9 malam harus di rumah). Alhamdulillah kami
sampai di Kediri sekitar pukul 7 malam.
Narsis di WSS , daripada bete |
One day trip dadakan
kali ini ditutup dengan semangkuk ronde dan tempe bacem khas di emperan jalan
raya pasar pahing kota Kediri. Ronde hangat dengan aroma jahe yang mengepul
dari mangkok menutup perjalanan manis bertiga hari ini. Rencana road trip
lanjutan? Jogja! Kapan? Waktu yang akan menjawab hehehe... Terima kasih untuk
road trip hari ini Gengs!! Kiss Kiss.
Semangkok ronde hangat, penutup perjalanan yang manis |
Ronde emperan jalan yang favorit |
-xoxo-
2 comments
mbaaak aku pernah ke batos dan sukaa banget ke food courtnya soalya pemandangannya langsung gunung - gunung adem gituu :3
BalasHapusiyaa..kesannya adem, walaupun matahari terik tapi view dan udaranya adem sejukkk
Hapus