Yuk!! Intip Proses Produksi Tebu Hingga Menjadi Gula
Agustus 21, 2018Dear Bloggies,
Konveyor Meja Tebu |
Pernah nggak sih kalian penasaran tentang bagaimana proses pembuatan gula pasir yang selama ini kalian konsumsi?. Saya pun juga baru mengetahui proses pembuatan gula pasir ketika saya diterima di salah satu perusahaan produsen gula nusantara. Kali ini saya akan sedikit menceritakan proses bagaimana tanaman tebu diproses menjadi gula Kristal yang biasa kita konsumsi.
Ketika musim giling atau panen tebu tiba, maka petani tebu akan
mengirimkan tebu mereka ke Pabrik Gula terdekat. Sebuah pabrik gula memiliki beberapa
Stasiun(istilah pos per proses produksi) yang digunakan dalam proses produksi.
Truk tebu milik petani yang baru datang akan diarahkan masuk ke stasiun pertama
yaitu Stasiun Gilingan. Di Stasiun ini, ratusan ribu batang tebu akan
dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil yang kemudian potongan tebu
tersebut di hancurkan sehingga sel-sel pada tebu akan terbuka dan memudahkan
proses penggilingan lanjutan atau proses pemerahan nira(cairan ekstrak tebu).
Stasiun ini memiliki prinsip kerja pemerahan semaksimal mungkin dengan
kehilangan nira sesedikit mungkin dan hasil ampas yang sekering mungkin.
Mesin gilingan ini umurnya lebih tua dari kakek-nenek kalian loh |
Nira hasil dari Stasiun Gilingan akan dialirkan menuju Stasiun
Pemurnian. Pada tahapan ini, nira mentah dicampur dengan asam phospat untuk
mengkondisikan kandungan pH berada di angka 7,2-7,5. Ketika kandungan pH sudah
memenuhi syarat, nira tersebut akan dipanaskan secara bertahap dengan suhu awal
75°C. Nira panas ini masih kotor loh ya…karena ketika proses
penggilingan tebu, kotoran-kotoran seperti bekas tanah, pupuk dsb masih ikut
terekstrak menjadi nira, jadi dibutuhkan proses reaksi kimia untuk memisahkan
zat bukan gula pada nira. Setelah reaksi kimia, cairan nira akan masuk ke
tahapan pemurnian lagi di tangki penyaring besar sehingga bisa didapatkan nira
yang benar-benar bersih dan hanya memiliki kandungan gula.
Nira yang sudah jernih tadi, akan masuk ke Stasiun Penguapan. Proses penguapan
dilakukan untuk mendapatkan derajat kekentalan nira yang diinginkan, sekitar 30o-32o Be. Proses ini bertujuan untuk memudahkan
dan mempercepat proses pembentukan kristal gula untuk kemudian di olah di Stasiun Masakan. Pada Stasiun Masakan, nira
kental akan di kristalkan dengan meminimalkan kehilangan banyak kadar gula yang
terkadung pada nira. Nira kental
hasil stasiun masakan bentuknya semacam karamel gitu, cairan warna coklat tua
dengan banyak gumpalan kristal gula yang sudah jadi. Rasanya?? Maniss, hahahaha…saya
sempat mencicipi nira kental hasil Stasiun Masakan ini, ada 4 Stasiun Masakan
dengan viskositas (eaa….bahasa ilmiahnya ‘kekentalan’) berbeda beda.
Salah satu sudut Pabrik Gula |
Nira yang kental itu tadi masih berwarna coklat dan perlu dipisahkan
antara kristal gula dan cairannya, disinilah fungsi Stasiun Puteran. Proses pemisahan gula
berlangsung disini, dimana kristal gula dan larutannya (stroop
dan klare) akan dipisahkan. Dalam
proses pemisahannya, digunakan alat pemutar centrifugal
di dalam basket yang dilengkapi
dengan saringan. Faktor yang mempengaruhi proses puteran antara lain viskositas (kekentalan) larutan, kecepatan puteran, pencucian dan kerataan kristal. Tabung putar disini pun juga dibagi menjadi
beberapa tahap dengan tujuan gula kristal yang dihasilkan benar-benar sudah kering
dan tidak basah.
Gula kristal hasil Stasiun Puteran itu tadi akan masuk ke Sugar Dryer
and Cooler, dimana kristal gula akan dikeringkan dengan
cara dihembusi udara bersuhu sekitar 80oC untuk kemudian melalui sugar cooler, dimana gula dihembus oleh blower dengan suhu ruang (30-35oC). Proses ini bertujuan
untuk meminimalisir menggumpalnya antar kristal gula. Untuk memastikan gula yang dihasilkan benar-benar
layak untuk dijual, maka gula kristal akan melalui ‘Talang Goyang’, semacam
pengayak gula, sekali lagi untuk memisahkan gula kristal dengan ukuran kristal
yang sesuai.
Salah satu mesin di Stasiun Puteran |
Gula hasil dari salah satu mesin Puteran |
Selesai disini??? Eits..belum dong. Gula kristal yang sudah siap kemas
akan masuk ke Sugar Bin atau tempat penampungan sementara sebelum proses kemas.
Di beberapa unit Pabrik Gula sudah memiliki tempat pengemasan Gula 1 Kg dengan
merek GUPALAS (bisa dicari di toserba-toserba terdekat ya). Sebagian besar
lainnya akan dikemas dalam kemasan karung 50Kg. Ternyata panjang juga proses
nya, tapi menarik untuk dilihat secara langsung. Saya dan teman-teman karyawan
baru berada di bagian Pabrikasi/Produksi selama kurang lebih 2 minggu. Bagian
yang seru adalah ketika saya bisa melihat secara langsung proses pembuatan gula
dan mencicipi karamel gula sehingga bisa membedakan hasil produksi itu bagus
atau tidak, ukurannya sudah sesuai apa belum dan kondisi gula sudah layak jual
atau belum.
Gula kemasan 1Kg |
Gula kemasan 50Kg |
Sebagian besar Pabrik Gula yang ada di Indonesia masih merupakan
peninggalan bangsa Belanda dahulu, beberapa bagian ada yang sudah digantikan
dengan mesin baru, namun sebagian besar merupakan mesin peninggalan bangsa
Belanda. Kini, dengan banyak nya pembukaan lahan perkebunan untuk dijadikan
hunian, maka semakin sedikitlah lahan yang bisa ditanami tebu. Sebagian besar
lahan perkebunan tebu beralih fungsi dijadikan sawah, padahal menurut sejarah
yang pernah saya baca, lahan perkebunan di jawa sebagian besar didesain(desain
irigasinya ya) untuk tanaman tebu. Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi
Belanda pada jaman tersebut sudah sangat maju.
Since 1928 |
Untuk kalian yang penasaran mengunjungi Agrowisata pengolahan tebu
menjadi gula, kalian bisa mengunjungi Pabrik Gula Olean di Situbondo. Di sana
kalian bisa menikmati sensasi menaiki kereta api uap mengelilingi kebun tebu dan
melihat langsung proses produksi gula disana. Informasi agrowisata bisa dilihat
di PTPN XI ya.
6 comments
ajak aku ke sana kakak :D
BalasHapusName the date ya...musim giling biasanya berakhir di September, kalo pingin liat ya sekitar bulan Mei sampai September gitu
Hapuswahh menarik.. ak kemarin ke pabrik gula colomadu.. cuma ada sisa-sisa mesinnya.. jadi g ngeh cara kerjanya hingga menjadi gulanya gimana
BalasHapusSeru banget mas, kemarin aku sampek naik ke tangki-tangki nira panas gitu, trus cobain gula dalam bentuk karamel. Keren sih, teknologi nya Belanda jaman dulu bisa banget bikin pabrik gula kaya gini
HapusWow dari tahun 1928, udah lama bangettt. Teknologinya udah canggih banget dong ya masa-masa itu...
BalasHapusTernyata proses bikin gula cukup repot saya, saya pikir cuma peras tebu terus dikeringin aja. Hihi
Iya mba, teknologi Belanda jaman dulu itu uda canggih banget. Banyak stasiun di pabrik yang sudah di desain sedemikian rupa untuk mengolah tanaman tebu nya :)
Hapus