"Jangan Jadi Kacang yang Lupa sama Kulitnya"
Desember 27, 2013
Seorang anak menggendong Ibunya saat thawaf. source:wikpedia |
Dear Bloggies,
fiuhh...akhirnya di sela kesibukan dan kemalasan saya (hehehe), saya bisa blogging juga. Akhir-akhir ini saya mendapatkan banyak sekali pelajaran dari masalah yang terjadi disekitar saya, menjadi pengamat saja, mengambil nilai dan belajar memilah informasi serta menilai kepribadian orang.
Sempat ada blast status yang merendahkan orang tua, membuat pikiran saya sedikit terusik. Bagaimana tidak ketika dia sudah di puncak kesuksesannya, dengan mudah melupakan orang-orang di balik perjuangan yang selama ini mendukungnya. Naudzubillahminzalik...saya baru tahu dan menyaksikannya dengan mata kepala saya sendiri, ternyata ada juga ya orang yang seperti itu, saya pikir hanya ada di sinetron atau film saja.
Dalam agama Islam pun telah dijelaskan beberapa
hadits untuk mencintai dan menghargai orang tua. “Seorang anak hendaknnya
menjaga dan memelihara ucapannya dihadapan orang tua, terlebih bagi mereka yang
sudah berusia lanjut jangan sampai perkataan atau perbuatannya menyinggung
perasaan mereka, sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Qs.17 : 23.”
حَدَّثَنَا يَعْمَرُ بْنُ بِشْرٍ ،
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي
ابْنَ مُبَارَكٍ ، قَالَ : قَالَ
أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ , حَدَّثَنِي
نَافِعٌ ، أَنَّ ابْنَ
عُمَرَ ، قَالَ : رَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَهُوَ يَسْتَنُّ ،
فَأَعْطَى أَكْبَرَ الْقَوْمِ ، وَقَالَ : إِنَّ
جِبْرِيلَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَمَرَنِي أَنْ أُكَبِّرَ
Telah menceritakan kepada kami Ya’mar bin Bisyr,
telah menceritakan kepada kami ‘Abdullaah -yakni Ibnul Mubaarak-, ia berkata,
Usaamah bin Zaid berkata kepadaku, telah menceritakan kepadaku Naafi’, bahwa
Ibnu ‘Umar berkata, aku melihat Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam sedang
memakai siwak lalu beliau memberikannya pada orang yang lebih tua dari suatu
kaum, dan beliau bersabda, “Sesungguhnya Jibril Shallallahu alaihi wasallam
memerintahkanku untuk mendahulukan yang lebih tua.”
[Musnad
Ahmad no. 6191, Mu'jam Al-Ausath no. 3218, Sunan Al-Kubraa Al-Baihaqiy 1/40,
Al-Faqiih wa Al-Mutafaqih 2/181] – sanadnya hasan.
Nah!!lo..Rasulullah saja mendahulukan orang yag
lebih tua, sebagai umat Islam yang baik, alangkah baiknya tauladan-tauladan
yang dilakukan oleh Rasulullah di terapkan di dunia nyata. Bukan hanya asal di retweet atau share status di sosmed saja. Apalagi mengata-ngatai “koruptor” itu
busuk, tanpa bercermin pada dirinya sendiri.
Boleh kamu bangga dengan kesuksesanmu, tapi
jangan sampai rasa bangga itu berubah jadi sifat arogan dan menjelek-jelekan
orang tua ataupun keluarga yang mendukungmu meraih karirmu hingga mencapai
kesuksesan saat ini. Ketika satu kata yang menyakitkan keluar dari mulutmu dan
itu melukai hati orang lain, itu termasuk dosa besar, karena menyakiti sesama
makhluk ciptaan Allah.
Saya juga sangat menyayangkan kepada pribadi yang
hanya mengumpat atau menjelek-jelekan orang di sosial media, kesannya seperti
orang pengecut. Apalagi kata-kata umpatan itu berbading terbalik a.k.a tidak
sama dengan kenyataannya. Kalaupun pribadi tersebut bersalah dan ingin
mengungkapkan ketidaksukaannya kepada orang lain, kenapa tidak mau datang
sendiri dan mengatakan secara langsung. Bukan membuat tweet atau status di sosial media.
Apalagi ketika prbadi tersebut hanya bisa
berkata-kata kotor dan mengancam di sosial media. Hal tersebut sudah termasuk cyber bullying , orang-orang
pelaku cyber bullying sebenarnya
memiliki banyak kekurangan dan akhirnya menjelek-jelekkan orang lain untuk
menutupi kekurangannya, seperti pepatah “Gajah di pelupuk mata tak tampak,
semut di seberang pulau tampak”.
Jadi buat orang-orang yang merasa memiliki
kepribadian tersebut alangkah baiknya jika mulai ber-introspeksi diri, membenahi
diri. Selalu merendah, tidak baik untuk membusungkan dada dan merendahkan orang
lain. Roda kehidupan itu terus berputar, jangan kaget ketika hari ini kamu
berada di puncak kesuksesamu dan tiba-tiba ZAPP!!!!semuanya lenyap. Harta dunia
hanya akan bersifat sementara lo, hati-hati dengan doa dari orang-orang yang
kamu aniaya karena doanya orang teraniaya akan di kabulkan oleh Allah seperti sabda
Rasulullah:
Pelajaran tersebut saya ambil dari pengalaman pribadi saya sendiri sih, saya tidak peduli dengan kata-kata atau cemooh orang di sosial media karena saya pasti tahu. Bahwa orang-orang yang hanya bisa mencemooh orang lain di sosial media sebenarnya memiliki EQ yang kurang, tidak pernah baca buku, dsb. Seperti kata pepatah "Jadi kacang jangan lupa sama kulitnya", jangan pernah melupakan peran orang-orang yang selama ini mendukungmu untuk meraih kesuksesanmu. Yah..cukup belajar sajalah dari pengalaman ini..semoga pengalaman saya ini bisa jadi masukan atau bahkan inspirasi bagi orang lain. Merci a vous!!
Kediri, dua tujuh satu dua satu tiga
0 comments